Bagi
beberapa orang, informasi adalah sesuatu yang mereka tidakketahui atau
miliki dan dapat digunakan dlam solusi satu permaslahan. Data sering
dapt menjadi dasar yang lebih yang mengacu pada angka-angka, orang atau
sesuatu. Dalam pengertian ini, data menjadi informasi ketika diakses
oleh orang yang memerlukannya dan dapat menggunakannya dalam solusi
permaslahan. Ketika data dan informasi diorganisir, sistematis Dan
terpadu, kita mengacu padanya sebaga suatu system informasi. Tehnologi
computer memungkinkan organisasi mengkombinasikan data dan informasinya
dalam lokasi-lokasi pusat secara efisien yang dinamakan database. Dan
kemudian membuatnya tersedia untuk penggunaan oleh orang lain tanpa
melihat lokasinya. Ketika database ini mengandung data dan informasi
untuk mengatur sumber daya manusia, kita menamannya system informasi
sumber daya manusia
Sumber
Daya Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja
dalam organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sumber Daya Manusia
merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka
sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau
menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada
suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan
bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya Manusia
berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan
oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen
Kerja.
Adanya
fasilitas komputer telah menyederhanakan tugas menganalisis data dalam
jumlah sangat besar,dan menjadi bantuan yang tak ternilai dalam
manajemen sumber daya manusia, dari pemrosesan penggajian sampai pada
penyimpanan data atau dokumen. Dengan perangkat keras , perangkat lunak
dan basis data komputer, organisasitidak hanya dapat menyimpan catatan
dan informasi dengan lebih baik tapi juga untuk mengambilnya dengan
sangat mudah. Menurut ( Prof. Dr. Hj. Soedarmayanti, M.Pd, APU, 2007)
sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang terintregasi
yang menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan sumber daya manusia.
B. Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Pengertian
menurut wikipedia.com, yang dimaksud HRIS adalah sebuah bentuk
interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia
(MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai
suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi
ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan
menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang
terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya
perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem
ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang
bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul
MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting
yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat
sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih
kaku dengan aturan-aturannya.
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
- Timely (tepat waktu)
- Accurate (akurat)
- Concise (ringkas)
- Relevant (relevan)
- Complete (lengkap)
Manajer
dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik
di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).
C. Tujuan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem
informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam
organisasi. Tujuan utama sistem informasi sumber daya manusia, adalah
untuk meningkatkan efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber
daya manusia digabungkan menjadi satu. Banyak aktivitas sumber daya
manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis menulis dengan
adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik.
Tujuan
kedua sistem informasi sumber daya manusia adalah supaya lebih
strategis dan berhubungan dengan peresncanaan sumber daya manusia.
Dengan mempunyai data yang mudah diakses akan membuat perencanaan sumber
daya manusia dan pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih banyak
pada informasi dari pada mengandalkan persepsi dan institusi manajerial
D. Kegunaan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem
informasi sumber daya manusia mempunyai kegunaan mendasar yaitu
otomatis dari sistem penggajian dan aktivitas tunjangan. Dengan sistem
informasi sumber daya manusia, catatan waktu karyawan dimasukan ke dalam
sistem, dan pengurangan yang sensuai karyawan lainnya akan tercermin
dalam cek gaji akhir. Sebagai hasil dari pengembangan Dan penerapan
sistem informasi sumber daya manusia dalam banyak organisasi, beberapa
fungsi penggajian telah dialihkan dari bagian akuntansi ke bagian sumber
daya manusia. diatas aktivitas dasar ini, banyak aktivitas sumber daya
manusia lainnya dapat diuntungkan dengan penggunaan sistem informasi
sumber daya manusia.
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
a. PersiapanDalam
proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya
manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan
pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor
yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal
seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen
yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenaga
kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja /Recruitment
Rekrutmen
adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,
karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi
kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka
analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job
description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi
tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu
dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat
hidup atau (CV) curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv
pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan
yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,
wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
e. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
f. Jenjang karir
Jenjang
karir merupakan tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini
merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam
suatu perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja
mereka. Dalam hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan
jenjang karir yang pasti bagi para karyawannya.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Selama
periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program
pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keahlian kerja pegawai.
3. Manajemen Data
Proses
pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai sumber
(informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk perorangan/ umum,
E. Merancang dan Menerapkan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Untuk merancang sistem informasi sumber
daya manusia yang efektif, pakar menyarankan dengan pertanyaan mengenai
data yang harus dimasukan. Pertanyaan yang harus diajukan adalah :
1. Informasi apa yang tersedia Dan informasi apa yang dibutuhkan mengenai orang-orang dalam organisasi.
2. Untuk kegunaan apa informasi tersebut.
3. Dalam format apa hasil akan dipresentasikan agar sensual dengan dokumen organisasional lainnya.
4. siapa yang mebutuhkan informasi tersebut.
5. Kapan dan seberapa sering informasi tersebut dibutuhkan.
Selanjutnya, kegunaan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan dan Analisis SDM
a. bagian organisasi
b. proyeksi kepegawaian
c. analisis ketidakhadiran
d. pembiayaan restrukturisasi
e. pencocokan pekerjaan internal
2. Kesetaraan dalam Pekerjaan
a. pelacakan pelamar
b. analisis ketersediaan
3. Kepegawaian
a. sumber perekrutan
b. pelacakan pelamar
c. analisis penolakan penawaran
4. Pengembangan SDM
a. profil pelatihan karyawan
b. penilaian kebutuhan latihan
c. perencanaan penggantian
d. kepemimpinan
e. peminatan dan pengalaman karier
5. Kompensasi dan Tunjangan
a. struktur penggajian
b. pembiayaan upah/gaji
c. administrasi tunjangan yang fleksibel
d. pengambilan cuti tahunan
e. analisis penggunaan tunjangan
f. laporan pajak
6. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Keamanan
a. pelatihan keselamatan
b. catatan kecelakaan
c. catatan data material
7. Hubungan Karyawan dan Buruh
a. pembiayaan negosiasi serikat pekerja
b. catatan audit
c. hasil survey sikap
d. analisis wawancara keluar kerja
e. sejarah kerja karyawan.
Kesimpulan :
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) adalah sebuah sistem berbasis
komputer yang berfungsi mengatur, menganalisa dan mengelola sumber daya
manusia sehingga diperoleh informasi yang tepat guna pengambilan
keputusan. Dalam kegiatannya, HRIS mengelola dan menjalankan sistem
administrasi SDM mulai dari perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan
pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan administrasi
tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model HRIS yang
didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan
Intelijen SDM), serta Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja,
Perekrutan, Manajemen Angkatan Kerja, Tunjangan, Benefit dan Pelapor
Lingkungan. Dalam pelaksanaanya, kegiatan HRIS dilakukan oleh HRD (Human
Resources Departement) yaitu mengelola tentang Seleksi dan Rekrutmen,
Pelatihan dan Pengembangan, Compensation and Benefit, Manajemen Kinerja,
Perencanaan Karir, Hubungan Karyawan, Separation Management, dan
Personnel Administration and HRIS.
0 komentar:
Posting Komentar